Sabtu, 05 Maret 2011

perang dunia pertama

Perang Dunia I(disingkat PDIatau PD1; juga dinamakan Perang Dunia Pertama, Perang Besar,Per ang
Negara-Negara, dan Perang untuk Mengakhiri Semua Perang) adalah sebuah konflik dunia yang
berlangsung dari1914 hingga1918.[2] Lebih dari 40 juta orang tewas, termasuk sekitar 20 juta kematian
militer dan sipil.[3] Over 60 million European soldiers were mobilized from 1914 to 1918.[4][5]
Perang ini dimulai setelah Pangeran Ruben dari Austro-Hongaria (sekarangAustria
) dibunuh anggota kelompok terorisSerbia, Gavrilo Princip diSarajevo. Tidak pernah terjadi sebelumnya konflik sebesar ini, baik dari jumlah tentara yang dikerahkan dan dilibatkan, maupun jumlah korbannya. Senjata kimia digunakan untuk pertama kalinya, pemboman massal warga sipil dari udara dilakukan, dan banyak dari
pembunuhan massal berskala besar pertama abad ini berlangsung saat perang ini. Empat dinasti,Habsbu rg,
Romanov, Ottoman danHohenzollern, yang mempunyai akar kekuasaan hingga zaman Perang Salib,
seluruhnya jatuh setelah perang.
Perang Dunia I menjadi saat pecahnya orde dunia lama, menandai berakhirnyamonarkiabsolutisme di Eropa. Ia juga menjadi pemicu Revolusi Rusia, yang akan menginspirasi revolusi lainnya di negara lainnya sepertiTiong kok danKuba, dan akan menjadi basis bagi Perang Dingin antara Uni Soviet danAS. KekalahanJerman dalam perang ini dan kegagalan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang masih menggantung yang telah menjadi sebab terjadinya Perang Dunia I akan menjadi dasar kebangkitanNazi, dan dengan itu pecahnya Perang Dunia II pada1939. Ia juga menjadi dasar bagi peperangan bentuk baru yang sangat bergantung kepadateknologi, dan akan melibatkan non-militer dalam perang seperti yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Perang Dunia menjadi terkenal dengan peperangan parit perlindungannya, di mana sejumlah besar tentara dibatasi geraknya di parit-parit perlindungan dan hanya bisa bergerak sedikit karena pertahanan yang ketat. Ini terjadi khususnya terhadap Front Barat. Lebih dari 9 juta jiwa meninggal di medan perang, dan hampir sebanyak itu juga jumlah warga sipil yang meninggal akibat kekurangan makanan, kelaparan, pembunuhan massal, dan terlibat secara tak sengaja dalam suatu pertempuran.
1914–1918: Perang Dunia Pertama
Baru pada bulan Oktober 1918, ketika tidak dapat disangsikan lagi Jerman akan kalah dalamPerang
Dunia Pertama, dilakukan perubahan konstitusi yang bersifat menentukan dan yang membuat kanselir
Reich tergantung dari kepercayaan Reichstag. Penguatan kedudukan parlemen itu bertujuan mempengaruhi negara-negara demokrasi Barat yang bakal menjadi pemenang agar setuju dengan perdamaian yang lunak, serta mencegah revolusi dari bawah. Kedua tujuan tersebut tidak tercapai, tetapi para lawan demokrasi kemudian dengan mudah memfitnah sistem parlementer sebagai “kebaratan” dan “bukan Jerman”. Revolusi dari bawah pecah pada bulan November 1918, karena reformasi yang diputuskan pada bulan Oktober tinggal di atas kertas saja. Sebagian besar angkatan bersenjata tidak bersedia tunduk kepada kepemimpinan politik oleh pimpinan Reich yang bertanggung jawab kepada parlemen. Namun revolusi Jerman pada tahun 1918/19 tidak pantas terhitung di antara revolusi besar atau klasik dalam sejarah dunia. Untuk mengalami perombakan politik dan kemasyarakatan yang radikal menurut contoh Revolusi Perancis pada tahun 1789 atau Revolusi Oktober di Rusia pada tahun 1917, Jerman telah terlalu “modern” di sekitar tahun 1918 itu. Di negara yang sejak setengah abad telah mengenal hak pilih umum dan sama untuk laki- laki pada tingkat nasional,
tidak pada tempatnya kalau dicoba menegakkan diktatur revolusioner. Yang diupayakan hanyalah
pengembangan demokrasi. Secara konkret hal itu berarti: pemberlakuan hak pilih untuk perempuan

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More